Wednesday, August 12, 2009

Taskiyatun Nafs

Jika marhalah dalam mencapai ketakwaan dilaksanakan secara maksimal, maka akan melahirkan orang-orang yang senantiasa mengadakan tazkiyatun nafs (pembersihan diri) setiap saat. Tazkiyatun nafs sebagai konsekuensi logis tercapainya situasi ketakwaan kepada Allah SWT yang merupakan cita-cita setiap mukmin.
Karena itulah Allah SWT menegaskan dalam kitab suci Al-Quran: "Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS.62:2). Syamarah (buah) dari tazkiyatun nafs akan tampak dalam perilaku seseorang diantaranya yaitu:

1. Selalu Bersyukur
Mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada seseorang adalah perbuatan mulia, tetapi banyak diantara orang sulit melaksanakannya karena melupakan nilai nikmat yang sangat besar telah diberikan oleh Allah SWT, kecuali orang-orang yang selalu mengadakan tazkiyatun nafs terhadap dirinya sendiri. Sehingga menurut pandangan yang digariskan oleh Allah sWT dengan bersyukur kepadaNya kenikmatan pun berlipat ganda seperti firmanNya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya adzabKu sangat pedih." (QS.14:7). Maka pengaruh dari tazkiyatun nafs akan membekas pada seseorang dengan kegiatan selalu melakukan syukur terhadap Allah SWT.

0 komentar:

Post a Comment